Ketika hendak serius mengembangkan diri sebagai seorang wirausahawan, banyak orang yang berpandangan bahwa dengan keluar dari bangku sekolah maka mereka akan memiliki banyak waktu dan lebih mudah sukses di dunia bisnis.
Beberapa pengusaha sukses memang mengalami hal tersebut. Salah satu contohnya adalah pengusaha Sukanto Tanoto, dan beberapa figur pebisnis ternama lain seperti Irwan Hidayat dan Susi Pudjiastuti. Namun, apakah kemudian langkah tersebut benar dan patut untuk diteladani? Mari kita simak.
Sukanto Tanoto terpaksa berhenti sekolah karena alasan ekonomi keluarga di masa kecilnya. Ia pun tidak bisa bersekolah lagi pada usia muda karena berkewajiban untuk mengurus usaha keluarga. Sementara itu, Irwan yang mendirikan PT Sido Muncul juga memiliki kisah yang tak jauh berbeda. Ia pernah pindah SMA hingga lima kali dan tidak mengenyam pendidikan tinggi.
Begitu pula halnya Susi yang memiliki Susi Air. Ia tidak tamat SMA namun bisa mengembangkan perusahaannya menjadi maskapai cargo dan carter besar. Bahkan, Susi kini dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Meski begitu, bukan berarti Sukanto Tanoto, Irwan, maupun Susi menyarankan putus sekolah jika ingin meraih kesuksesan. Ternyata mereka bertiga memiliki pandangan yang sama bahwa pendidikan merupakan hal penting.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah kegiatan reguler Tanoto Foundation yang bertajuk Tanoto Entrepreneurship Series. Irwan dan Susi yang menjadi narasumber di hadapan sejumlah mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2014. Di hadapan para calon pemimpin Indonesia di masa depan itu, mereka sama-sama meminta agar setiap orang tidak berhenti bersekolah demi kesuksesan yang ingin diraih di masa depan.
“Menurut saya bersekolah jauh lebih baik daripada tidak bersekolah,” tandas Irwan. Sukanto Tanoto pun berpandangan sama. Ia pernah mengatakan, “Pendidikan telah menjadi perhatian kami sejak lama. Walaupun saya dan istri, Tinah Bingah Tanoto tidak menyelesaikan pendidikan formal, kami tidak pernah berhenti belajar. Kami selalu memanfaatkan kesempatan untuk belajar di mana saja dan kapan pun.”
Bukan sekadar semangat belaka, hal tersebut pernah dibuktikan Sukanto Tanoto sendiri dengan kemauan untuk belajar secara otodidak, rajin membaca buku, hingga ia mendapat kesempatan kembali menuntut ilmu di institusi pendidikan formal seperti yang dilakukannya di Harvard, Wharton, dan INSEAD yang tidak mungkin ia sia-siakan.
Semangat untuk terus belajar lewat bersekolah itu yang hendak ditularkan keluarga Sukanto Tanoto ke masyarakat. Hal itu pula yang menjadi salah satu fokus kegiatan Tanoto Foundation yang didirikannya bersama sang istri.
Tanoto Foundation rajin menggelar sejumlah kegiatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta memudahkan orang mengakses pendidikan berkualitas. Salah satu caranya ialah perbaikan beragam fasilitas pendidikan dan menggelar pelatihan untuk berbagai untuk pengajar hingga siswa, serta beasiswa Tanoto Foundation yang sudah dimanfaatkan oleh 6.600 orang lebih.
No comments:
Post a Comment